Newest Post

The Fairy of Happiness

| Rabu, 29 April 2015
Baca selengkapnya »
 Ketika sang fajar mulai pergi dari pandanganku, ketika sang langit biru mulai berubah jadi gelap, ketika sekumpulan awan putih mulai menghilang dan disaat itulah hati ini menjadi kelam. Sebuah kesalahan yang takkan terulang dan takkan terjadi kembali, ku hanya bersandar di kursi hingga pikiran ini melayang kembali.

 Terpejamkan mata dan mulai menuju dunia mimpi. namun tiba-tiba mata ini terbuka dan melihat sesosok peri kecil yang mengulurkan tangan dan mengajakku pergi ke sebuah tempat. Berlari diriku terus berlari mengejar sang peri hingga akhirnya peri itu berhenti dan berbicara "selamat datang". Tersenyum lebar dan tak menyangka ada tempat seperti ini

  Seluruh hewan mulai bernyayi dan menyambutku dengan riang, sebuah cahaya yang banyak mulai mendatangi dan mulai menari. "sekumpulan peri!!!" batinku berteriak!!! wow sungguh pemandangan yang sangat indah. Diriku mulai bersandar pada sebuah pohon dan mulai berfikir "aku sendiri" namun dikala kesedihan itu tiba2 seseorang menghampiri

  Aku tak sanggup melihat wajahnya, tak sanggup sekali hingga ketika berbicara diri ini hanya bisa terdiam sambil menunduk dan hanya melihat kakinya yang dibalut sepasang sepatu. Lalu ketika dia ingin berbicara tiba2 mata ini mulai terbuka kembali dan apa yang kulihat tadi hanyalah sebuah mimpi belaka yang diikuti perasaan hati dan harapan yang ku nanti.

  Aktivitas yang tiada henti ketika diri ini bangun, terus saja itu yang terjadi dan tak mau berhenti. sudah muak dengan semua yang terjadi dan yang kutahu bahwa aku mulai menemui titik bosan dalam aktivitas ini, tapi selalu saja aktivitas itu menjadi asik tersendiri ketika banyak teman yang berkumpul dan saling berbagi.

  Diriku tak henti-henti melakukannya hingga ku melihat seorang wanita nan indah bagaikan seorang peri yang berada di dalam mimpi. Ingin menghampiri tapi tak berani walau itu hanya sekali, lalu mataku terpaku dengan sepasang sepatu, "Itu dia" batinkku teriak. Dialah yang berada di mimpi walau diriku tak sempat melihat wajahnya namun sepasang sepatu itu menjadi titik keyakinanku

  Bertanya dengan seorang teman siapa namanya, mulai bertanya apa kesukaannya, dsb. Aktivitas yang seperti biasa ku lakukan kini menjadi semakin riang dan senang. Diriku sempat diledek olehnya karena sebuah baju yang diriku kenakan, bahagia tapi itu hanya sementara

  Kini peri itu mulai perlahan terus masuk ke alam mimpi dan selalu berbisik untuk berkenalan dengannya, tapi apalaha daya kaki ini dan batin ini tak mau bersatu. Hingga sekarang diriku hanya bisa melihatnya dari tempat seperti biasa, diriku hanya bisa tersenyum dikala dia meledekku.

bagaikan peri kau menyinari
bagaikan angin kau memenuhi
bagaikan bintang-bintang yang menghiasi
bagaikan matahari dan bulan yang melengkap

suara derasnya air
suara riangnya para binatang
suara alunan musik yang indah
kau ada disetiapnya

Kau adalah lagu klasik
Selalu indah bagi siapa saja yang mendengarnya
Selalu ada disetiap tempatnya
dan Selalu membuat hati ini tenang

Tak mampu berucap
Tak mampu menghampiri
Kau adalah cahaya hati
Selalu berada dikala hati ini kelam

Kau adalah sesosok peri kebahagiaan yang akan selalu ku idamkan walau ku tahu kau selalu ada di depan bagaikan sebuah sinar harapan yang menyinari hari-hariku hingga masa mendatang


The Fairy of Happiness

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 29 April 2015
With 0komentar

Fakta, Mimpi dan Khayalan

| Sabtu, 25 April 2015
Baca selengkapnya »
     Pagi yang diselimuti oleh lembut dan hangatnya sinar sang mentari, matapun terbuka dan merasa silau tapi berusaha menysuaikannya. Air yang berada di tangan mulai dibasuhkan kesuluruh bagian wajah segar dan merubah sebuah mimpi menjadi sebuah kenyataan yang harus dihadapi oleh diri ini yang sedang berdiri menatap langit biru dan berharap semua akan baik.

     Seluruh badan ini mulai terkena air yang berada di kamar mandi, mencoba membersihkan diri dari aktifitas kemarin agar pagi ini diberkahi oleh sang ilahi. Balutan jaitan yang mulai menyelimuti tubuh ini, perlahan-lahan mulai memenuhi tubuh ini, sedikit aroma dari sang bunga yang akan memberi keharuman bagi siapa saja yang menciumnya.

    Pintu terbuka, pepohonan mulai bersuara, angin mulai berhembus, burung yang berkicau mulai berterbangan, kaki ini melangkah terus ke depan tanpa henti sampai sebuah tujuan yang akan tercapai. Sebuah alunan musik menemani setiap kali kaki ini melangkah, sebuah garis lebar di bibir ini mulai terbentuk ketika mendengar musik yang membuat semangat tuk menjalani hari ini

    Terus berlari bersama beribu orang yang ada di jalan, melihat beragam aneka sepeda, aneka jajanan, beragam orang, berjuta suara dan butiran keringat yang mulai berjatuhan. Terdiam sejenak sambil menegakan air mineral yang baru saja kubeli, memikirkan seorang yang amat kusuka namu takkan bisa ku pahami.

    Mulai melangkah ke arah sang istana, melepas sepatu dan menaruhnya di depan. Melepaskan semua pakaian ini dan mulai menyegarkannya kembali. Jam mulai menunjukan waktu dimana aku harus bersiap lagi untuk pergi, mulai merapikan diri lagi dan mulai berharap sebuah pujaan hati. Melihat pesan di telepon genggam dan menunggu seorang teman.

    Tubuhku ini diterpa sang angin selama perjalanan, mulai berbicara bersama sang teman sampai tempat tujuan. Bertemu sekumpulan orang yang mempunyai kesibukan tersendiri, menemukan kerimunan orang-orang yang sedang berdiri di pojok sana, mulai menyapa dan bersalaman dan terdengar kembali cerita-cerita mereka.

    Menaiki sebuah elevator yang membawaku ke tempat dengan berjuta khayalan, berkumpul membeli sebuah kertas harapan yang membawa ke tempat khayalan. Jam mulai berbicara dengan lembut bahwa waktunya telah tiba untuk masuk ke tempat khayalan, bersama teman diriku memasukinya dengan balutan senyuman yang tak sengaja terbuat.

    Melihat bidadari yang mulai bermunculan, diriku ini hanya bisa terpaku di atas kursi yang sedang kududuki. Suara riuh dari tepuk tangan dan teriakan semangat mulai teredengar, suara khayalan dalam hati mulai bermunculan.
    Khayalan yang telah kulihat mulai meredam, para bidadari mulai menghilang, kaki ini pun mulai beranjak keluar. Seperti sebuah mainan dan ntah mengapa ada tali di punggung ini yang seolah-olah menarik kembali untuk duduk di kursi tadi. Suara dari teman mulai bermunculan untuk menggambarkan kejadian di tempat khayal tadi.

    Mulai mencari kesibukan, makan dan berbicara terus hingga malam.Hingga akhirnya semua bidadari itu mulai turun dan segerombolah para pencari cinta mulai memberikan harapan mereka satu per satu kepada sang bidadari. Diriku juga sudah mengenal satu bidadari dan diriku mulai memberi harapan ini kepadanya.

    Tapi dari semua cerita tadi itu adalah proses yang terjadi hingga saat ini. Semua berubah!!! kegiatan itu kini sudah mulai tak terjadi lagi, mulai beranjak pergi, mulai tak tertarik lagi, karena sang bidadari yang ku kenal kini tak tahu mulai kemana dan mau apa. Senyumnya yang dulu kudamba kini menghilang ntah kemana bagai sebuah cerita lama.

    Mencari cara untuk mengetahuinya, mulai berlari untuk mengejarnya, mulai berdoa agar diberi petunjuk-Nya tapi sayang dan ntah kenapa aku takkan bisa mengetahuinya karena dia juga terus berlari untuk menyembunyikannya dari diriku yang takkan pernah tau dia kenapa.

    Angin ini mulai menyatu denganku, diriku mulai berpergian agar tak terjebak suatu pikiran, tapi pikiran itu sendiri juga menjadi angin sehingga diri ini terus diikuti. Terus berusaha menghindar tapi tak terhindarkan. "Bodoh sekali diri ini!!!" pikiran itu terus saja berbicara, tapi sang hati terus membantahnya.
 
   Aku ingin sebuah jawaban dari sebuah pertanyaan yang tak terungkapkan, diriku hanya ingin berkata maaf kepada sang bidadari dan diriku akan menjauh pergi jika memang sang bidadari yang inginkan, tapi sebelum itu semua terjadi aku hanya ingin sebuah jawaban. Aku tahu sang bidadari sedang membaca ini dan sedang memikirkannya.

     Maaf kan semuanya yang terjadi tapi aku hanyalah aku yang tak tau diri dan terus terbuai di dalam mimpi karena tak mau beranjak pergi, aku hanya ingin sebuah balutan senyuman yang terjadi diantara pipimu wahai sang bidadari. maafkanlah diri ini.

     Aku akan terus mengejar mimpi dan takkan lari dari fakta bahwa semua itu hanya khayal yang terjadi diantara semua fakta dan mimpi hingga menjadi kenyataan yang tidak memungkinkan untuk dijelaskan. Kini aku berharap dan berdoa agar semuanya menjadi seperti apa yang aku harapakan walau itu memang bodoh untuk dijelaskan.

     Terima kasih kamu telah menjadi cahaya yang membuat diri ini terus berharap, terima kasih telah menjadi sebuah teman khayal yang terus membuat balutan senyum di antara pipi ini, terima kasih telah menjadi gadis impian, terima kasih telah menyemangatiku walau ku tak tahu, terima kasih telah mengenal diriku. Aku akan mencoba pergi bersama sang angin dan berputarnya sang waktu
by : Hiro

 

Fakta, Mimpi dan Khayalan

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 25 April 2015
With 0komentar

Coklat yang Meleleh

| Selasa, 21 April 2015
Baca selengkapnya »
"sebuah isi dari dalam hati"

Butiran air embun mulai berjatuhan
Berjuta burung mulai bernyanyi
Sebuah lagu klasik mulai dimainkan
Alunannya meresap hingga ke dalam hati

Terikat rantai di dalam hati
Yang kau buat dengan sepenuh hati
Tertulis namamu ini
Tak terhapus oleh sang nurani

Berharap pada sebuah cahaya
Menggapaimu dengan sebuah doa
Ku tahu itu hanya ilusi belaka
Tanpa terucap kata-kata

Ku berlari mengejar sebuah ilusi
Tanpa henti tuk terus berlari
Namun kau terus ikut berlari
Membuat jarak hingga aku tak sanggup lagi

Sebuah pulau tanpa penghuni
Selalu indah tanpa adanya gangguan
Mungkin itu yang ingin aku pahami
Dirimu yang selalu teriang

Aku tak mengerti tapi harus ku pahami
Aku tak tahu tapi harus mencoba tahu
Aku hanya bisa berdiri
Menatap indahnya sang pelangi 


Coklat yang Meleleh

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 21 April 2015
With 0komentar

JKT48 Team T "Tooku ni itemo ( Di tempat yang jauh )" Lirik

| Jumat, 10 April 2015
Baca selengkapnya »
Di musim semi
angin lembut berhembus
di sebelahku ada kau menunggu bis
hanya mimpi yang dimasukan dalam tas
memulai perjalanan

dengan mengingatkan jadwal yang baru
kamu telah memilih jalan yang jauh dan bersinar


di tempat yang jauhpun langit luas trus membentang
terhubung dengan kota tempat kita lahir
awan juga hati memang selalu
datang dan pergi dengan bebasnya

ditempat yang jauhpun langit luas trus memembentang
waktu yang sama terus menerus mengalir
meskipun sekarang kita berpisah
kami slalu ada di sisimu


jalan yang penuh pohon-pohon sakura
bispun akhirnya datang sesuai jadwal
sambil tersenyum aku pergi dulu ya
kamu lambaikan tangan

kilauanmu yang sekarang adalah
cahaya keyakinan mempercayai hari esok



disaat kesuliatan cobalah memandang langit
pasti akan terlihat sekumpulan awan
butiran air mata yang dibuat
matamu tersapu oleh angin

disaat kesuliatan cobalah memandang langit
karena seperti biasa di sini ku selalu
mendengarkan cerita-ceritamu
kita takkan pernah sendirian




ditempat yang jauhpun langit luas trus memembentang
waktu yang sama terus menerus mengalir
meskipun sekarang kita berpisah
kami slalu ada di sisimu

disaat kesuliatan cobalah memandang langit
pasti akan terlihat sekumpulan awan
butiran air mata yang dibuat matamu
tersapu oleh angin

disaat kesuliatan cobalah memandang langit
karena seperti biasa
di sini ku selalu mendengarkan cerita-ceritamu
kita takkan pernah sendirian





JKT48 Team T "Tooku ni itemo ( Di tempat yang jauh )" Lirik

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 10 April 2015
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲